Prof Wardiman buka pelatihan penguatan toleransi guru

Prof Wardiman buka pelatihan penguatan toleransi guru
Surabaya (ANTARA) – Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro membuka pelatihan ‘Penguatan Toleransi untuk Guru dan Pembimbing Ekstrakulikuler’ yang digelar secara daring  oleh Komunitas Seni Budaya BrangWetan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia periode 1993 – 1998 itu mengungkapkan toleransi sangat diperlukan di tengah masyarakat Indonesia yang sangat beragam.
 
‘Dengan kemudahan internet seperti sekarang, di tengah masyarakat Indonesia yang beragam, kebebasan berpendapat justru menjadikan hal yang tidak kondusif. Banyak kabar bohong yang mudah membuat orang lain tersinggung,’ katanya melalui media Zoom, Rabu.

Terlebih saat ini sedang berlangsung pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, Prof Wardiman mencontohkan sikap intoleran justru akan mudah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.   

‘Karenanya toleransi diperlukan agar tidak terjadi saling gontok-gontokan. Caranya dengan mengurangi rasa unggul pada diri sendiri, kelompok atau daerah, serta tidak menganggap rendah kelompok yang lain,’ tuturnya.

Ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan Henri Nurcahyo saat dikonfirmasi di Surabaya mengatakan pelatihan penguatan toleransi untuk guru dan pembimbing ekstrakulikuler secara daring melalui media Zoom ini berlangsung selama dua hari, 28 – 29 Oktober 2020.
   
‘Pelatihan penguatan toleransi untuk guru dan pembimbing ekstrakulikuler ini kami gelar dalam rangkaian Program Cinta Budaya Cinta Tanah Air yang telah berlangsung selama satu tahun,’ ujarnya.

Pelatihan tersebut diikuti oleh guru-guru dan pembina ekstrakulikuler dari SMP dan SMA di lima kecamatan wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Sejumlah narasumber dihadirkan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebagai pemateri, yaitu Dr. A Rubaidi, MAg; Amin Hasan, MPd dan Hernik Faisia, MPdI. 

Manajer Program Cinta Budaya Cinta Tanah Air Mohammad Masrullah menandaskan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru atau pembimbing ekstrakulikuler dalam menanamkan penguatan toleransi kepada para siswanya.

‘Guru berperan untuk menciptakan karakater dan perilaku siswa yang mengedepankan nilai toeransi di sekolah dan lingkungannya. Selain itu pembimbing ekstrakulikuler diharapkan mampu menyusun model kegiatan bagi para siswa dengan nilai-nilai penguatan toleransi,’ ucapnya.
 

Pewarta : Hanif Nashrullah
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2020
In category:
Related Post
no-img
Pemkab Sidoarjo Apresiasi Program Duta Toleransi yang Digelar Komunitas Brangwetan

Editor: Nur Syaifuddin Wartawan: Mustain SIDOARJO, BANGSAONLINE.c...

no-img
Pemerintah Sangat Terbantu Rekomendasi BrangWetan

(SIDOARJOterkini) – Dinas Kepemudaan, Pariwisata dan Olahraga (Dispo...

no-img
DPRD Dan Disporapar Sidoarjo Apresiasi Rekomendasi Program Kebangsaan Kelompok Seni Budaya BrangWetan

Sidoarjo (republikjatim.com) – Dinas Kepemudaan, Pariwisata dan Olahr...

no-img
Debora Cindy Audylia: Toleransi Tidak Sekadar Menyangkut Konflik

Debora Cindy Audylia (16) terpilih sebagai Duta Toleransi Pelajar Sidoarjo ...

no-img
Komunitas Brang Wetan Pilih 8 Pelajar Sebagai Duta Toleransi Sidoarjo

Rabu, 28 April 2021, 23:24 WIB Reporter : M Ismail Sidoarjo (beritajatim.co...

no-img
8 Remaja Dinobatkan Jadi Duta Toleransi Sidoarjo, Mereka Pemenang Audisi Komunitas Brang Wetan

SURYA.co.id | SIDOARJO – Delapan remaja dinobatkan sebagai Duta&...