Topeng Dalang Klaten, Pelakunya Dalang Semua
TOPENG Dalang Klaten adalah seni pertunjukan tradisional yang juga membawakan Cerita Panji. Yang menarik, pelakunya adalah para dalang wayang kulit purwa. Selain menari topeng mereka juga piawai mendalang dan menabuh gamelan. Biasanya, setelah pertunjukan Topeng Dalang dilanjutkan dengan pergelaran wayang kulit. Sayangnya keberadaan Topeng Dalang semakin langka. Sesekali hanya memenuhi permintaan penanggap saja.
Topik inilah yang bakal dibahas dalam acara rutin Webinar Budaya Panji seri ke-44, Jum’at, 16 Februari 2024, pukul 19.00 – 21.00 melalui link zoom. Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Seni Budaya BrangWetan bekerjasama dengan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Cabang Jawa Timur, didukung oleh Harian Surya, Tribun NewsNetwork, dan TVPanji.
Salah satu narasumber acara ini adalah Djoko Santosa, seorang dalang wayang kulit yang justru aktif menjadi pelaku Topeng Dalang Klaten. Dikatakan, selain soal pemainnya yang terdiri dari para dalang, keunikan Topeng Dalang Klaten ini adalah meski pemainnya mengenakan topeng namun masing-masing membawakan dialognya sendiri. Bukan diwakili oleh seorang dalang sebagai narator seperti dalam Wayang Topeng Malangan misalnya.
“Ya pemain yang bertopeng itu ketika membawakan dialog membuka sedikit topengnya dan dipegangi dengan tangan,” ujarnya.
Ditambahkan oleh Sigit Purwanto, narasumber lainnya, “melihat dalang wayang yang mendalang dengan kelir dan wayang kulitnya itu biasa. Melihat dua sampai empat dalang mendalang bersama salam satu panggung, itu pun lumrah. Mungkin jarang kita saksikan sejumlah dalang wayang kulit secara bersama ‘berakting’ di atas panggung pertunjukan dan menari seraya mengenakan topeng.”
Ditambahkan oleh staf pengajar ISI Surakarta ini, dalam pertunjukan Topeng Dalang melibatkan 7-15 dalang wayang kulit. Populasi dalang wayang kulit di Klaten lebih dari seratus orang. Ini bisa dimaklumi karena dalam satu rumah tangga acap kali bisa ditemui dua atau tiga orang dalang, yang terdiri dari ayah, ibu, dan juga anaknya.
Sebagaimana ditulis Sigit dalam buku “Topeng Panji Mengajak kepada Yang Tersembunyi” bahwa para dalang di Klaten juga terkenal memiliki kemampuan yang komplet di bidang seni lainnya. Tak sekadar mendalang, melantunkan suluk, serta memainkan wayang. Banyak di antara mereka juga piawai sebagai pengrawit serta menari dengan baik.
“Seni pertunjukan Topeng Dalang merupakan bukti tentang kemampuan multitalenta para dalang Klaten ini,” tutur pria kelahiran Cilacap pada September 1985 ini.
Menurut Sigit, seni pertunjukan Topeng Dalang Klaten bisa dibilang akumulasi kemampuan serta bakat seni yang dimiliki para dalang di Klaten. Pada pertunjukan ini mereka membawakan lakon-lakon dari Cerita Panji, di antaranya: Jaka Kembang Kuning, Jaka Bluwa, Jaka Panjaring atau Gajah Sena Sayembara, Penthul Maling atau Jati Pitutur Pitutur Jati, Bancan Doyok Barang Jantur, Klana Sewandana, Wohing Ketos atau Sekartaji Nyidam, dan sejumlah lakon lainnya.
Sebagaimana biasa, webinar ini juga menghadirkan Prof Dr Ing Wardiman Djojonegoro, promotor Budaya Panji, dan moderator Henri Nurcahyo, Ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan.
Link Zoom:
Meeting ID: 930 269 3493
Passcode: PANJI