Kisah Kuno Panji, Dari Cinta Kasih Hingga Alam Semesta

Kisah Kuno Panji, Dari Cinta Kasih Hingga Alam Semesta

Nur Khafifah – detikNews, Sabtu, 25/10/2014 09:27 WIB

Jakarta – Cerita kuno Panji ditemukan dalam berbagai versi di berbagai daerah di Indonesia serta di mancanegara. Kesemua versi memiliki alur cerita yang sama, yaitu mengenai cinta kasih antara 2 insan manusia.

Namun menurut budayawan Taufik Razhen, esensi cerita Panji tak hanya tentang cinta kasih. Cerita Panji adalah tentang pencarian, istana yang terus berpindah serta ekologi dan alam.

‘Cerita Panji adalah ciri peradaban maritim saat itu,’ kata Taufik saat dijumpai dalam pembukaan pameran naskah kuno Panji di Perpustakaan Nasional RI, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014) malam.

Dalam berbagai versi cerita, Panji melakukan pencarian terhadap calon istrinya. Pada proses pencariannya itu, Panji mengalami berbagai kendala hingga membuatnya harus bertapa, bersembunyi hingga menyamar. Pada akhirnya Panji keluar dari persembunyiannya dan menemukan Dewi Sekartaji atau nama tokoh semacamnya, yang kemudian dijadikannya sebagai istri.

‘Intinya tentang pencarian, persembunyian dan penemuan. Happy ending,’ tutur Taufik.

Dalam proses pencarian tersebut, cerita Panji dihubungkan dengan keseimbangan siklus semesta. Kisah cinta Panji dn Dewi Sekartaji layaknya proses gerhana bulan dan matahari.

‘Pertemuan gerhana bulan dan matahari menjadi dramatis, lalu nanti menghilang. Antara laki-laki dan perempuan juga sama. Itu spiritualisme Nusantara,’ kata pemilik Royal Panji Society ini.

Taufik dan kawan-kawannya menuangkan salah satu versi cerita Panji yang berasal dari Jawa Tengah ke dalam lukisan Wayang Beber. Wayang Beber merupakan jenis wayang yang sangat kuno, bahkan lebih kuno dari Wayang Purwo. Cerita berjudul Panji Joko Kembangkuning ini dilukiskan di atas kain mori sepanjang 60 meter dan lebar 1,5 meter dengan warna dasar krem. Ada 24 episode dalam lukisan wayang yang dibuat oleh seniman Pujianto (55) ini.

‘Kami sudah memamerkannya di Rusia dalam rangka menyambut APEC yang digelar September 2012,’ ucap Taufik.

Usai gelaran APEC, lukisan Wayang Beber terpanjang di dunia ini dipamerkan berkeliling di 3 kota di Rusia selama 2 tahun. Sementara pamerannya di Indonesia baru pertama kali ini dilakukan, yaitu dalam pameran naskah kuno Panji yang digelar Perpusnas RI dari tanggal 24-30 Oktober 2014.

‘Ya, jadi memang jauh sebelum dipamerkan di Indonesia, puluhan ribu orang Rusia sudah lebih dahulu menikmatinya. Untuk di Indonesia memang baru berkesempatan saat ini,’ katanya.

Sedianya, Taufik akan memamerkan koleksi lukisannya tentang cerita Panji dalam versi lain. Namun karena terbatasnya lokasi pameran, lukisan Panji dengan ukuran yang lebih pendek namun memiliki 3 dimensi ini tak dapat dipajang. Padahal menurut Taufik, lukisan yang dibuat dengan bahan fosfor itu tak kalah menarijnya dengan lukisan Wayang Beber ini.

‘Lukisan yang satu lagi, kalau gelap akan tampak cerita lain, seperti Rama dan Shinta serta Romeo and Juliet,’ tuturnya. (*)

In category:
Related Post
no-img
LOMBA VLOG CERITA PANJI 2022

JAKARTA: Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jend...

no-img
Dirjen Kebudayaan: Cerita Panji Bisa Kalahkan Drakor

JAKARTA: Cerita Panji yang berkelana adalah asli Asia Tenggara. Bukan pinja...

no-img
Festival Panji Juga untuk Kepentingan Penjual Cilok

BLITAR: Festival Panji diselenggarakan bukan dari pemerintah untuk seniman,...

no-img
Tarian Sekartaji Karya Nuryanto Surakarta

Serangkaian tarian dengan tema “Sekartaji” disajikan oleh Nurya...

no-img
Desain Sepatu Berbasis Budaya Panji

SURABAYA: Ternyata, Budaya Panji dapat menjadi acuan untuk menciptakan desa...

no-img
Pergelaran Wayang Beber 18 Dalang Sehari Suntuk

MOJOKERTO: Di halaman dalam SMAN 1 Pacet Mojokerto digelar pertunjukan waya...