GURU PENGGERAK TOLERANSI, BUKAN HANYA SISWA
SIDOARJO: Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Taman, Sidoarjo, Sulis Martha Sayekti, S.Pd., S.Si mengusulkan, bukan hanya siswa saja yang bisa mendapatkan predikat sebagai Duta Toleransi melainkan juga para gurunya sebagai Penggerak Toleransi. Peran guru tak bisa diabaikan untuk menyiapkan anak-anak sehingga mereka betul-betul paham terhadap toleransi dan menjalankannya dalam program kongkrit.
“Bagaimanapun prestasi anak tidak bisa lepas dari peran gurunya,” tambahnya.
Usulan ini dikemukakan Ibu Sulis ketika menerima Tim Komunitas Seni Budaya BrangWetan dalam acara silaturrahim dengan Kepala SMPN 1 Taman, Dra. Masroh Hidayati, M. Pd. dan Staf, Kamis siang, 25 Agustus 2022, di ruang Kepala Sekolah. Tim BrangWetan terdiri dari Henri Nurcahyo (Ketua), M. Masrullah (Direktur Program CBCTA), Abdul Ghofur (Monev), Selamet Budiono (Pendamping), Dodi Diyauddin (Pendamping), dan Layli Ramadani (Program Officer).
Dicontohkan Ibu Sulis, SMPN 1 Taman mengirimkan 3 (tiga) siswanya mengikuti acara “Workshop Toleransi untuk Pelajar dan Pemuda” yang diselenggarakan BrangWetan di Hotel Arayana Trawas akhir Juli yang lalu. Waktu itu siswa yang dikirim adalah Rivaldi Satya, Naura Mulya Ningrum dan Balqis Nurfauzah yang dikawal oleh Guru Pendamping Reski Ekapuri Damayanti, SPd. Sebelum berangkat Bu Sulis memberikan wejangan kepada mereka supaya aktif dalam acara, tidak boleh hanya diam saja, harus berani bertanya dan menyampaikan pendapat. Ternyata mereka tidak mengecewakan. Bahkan ketika mereka mendapatkan dana pengganti transportasi dari BrangWetan, Bu Sulis menantang mereka: “Masak uang segitu mau kalian belikan bakso semua. Ayo rencanakan berbuat sesuatu yang bermanfaat.”
Dan yang tidak diduga, mereka lantas membentuk kepanitiaan untuk mengadakan acara “Sosialisasi Program Kerja Duta Toleransi” yang berlangsung Selasa, 23 Agustus 2022, dengan biaya mereka sendiri. Kurangnya, mereka mendapatkan subsidi dari pihak orangtua. Acara yang berlangsung di aula Lantai 2 SMPN 1 Taman ini berlangsung semarak, sukses diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari para pengurus OSIS, Ketua Kelas dan sejumlah guru.
“Itulah buah dari upaya kami melibatkan orangtua dalam program anak-anak. Wali murid kami masukkan dalam Grup WA supaya bisa memantau langsung apa yang terjadi selama tiga hari mengikuti acara di Trawas. Apa saja materinya,” tutur Bu Sulis panjang lebar.
Hal ini diakui oleh Moh. Masrullah, Direktur Program CBCTA, bahwasanya prestasi anak-anak SMP itu di luar dugaan, sebagaimana kesan yang didapat oleh Tim Harmoni dari Jakarta. Ternyata mereka sanggup bersaing dengan peserta dari Organisasi Kepemudaan (OKP) yang juga turut menjadi peserta dalam acara “Workshop Toleransi untuk Pelajar dan Pemuda” tersebut.
Selama ini SMPN 1 Taman sudah dikenal memiliki banyak prestasi dalam berbagai bidang. Para siswanya berulangkali meraih kejuaraan beragam cabang kesenian dan olahraga. Karena itu sekolah yang bermotto “Jujur itu Keren” siap mengikuti acara Festival Seni Toleransi yang akan digelar oleh Komunitas Seni BrangWetan sekitar bulan Oktober yang akan datang. (hn)