Jadi Narsum Training Guru, Wardiman Djojonegoro Sebut 3 Hal Pemicu Intoleransi

Jadi Narsum Training Guru, Wardiman Djojonegoro Sebut 3 Hal Pemicu Intoleransi
Kamis, 29 Oktober 2020 22:00 WIB
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Mustain

 

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com – Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Wardiman Djojonegoro menyatakan toleransi sangat diperlukan karena masyarakat di Indonesia sangat beragam. Jika tidak toleran satu dengan yang lain, maka bakal terjadi gontok-gontokan. Akibatnya, negara tidak akan pernah aman dan bisa maju.

Hal itu disampaikan Wardiman Djojonegoro, dalam pembukaan ‘Training Pembuatan Kegiatan Penguatan Toleransi Untuk Guru atau Pembimbing Ekstrakurikuler” yang digelar secara daring oleh Komunitas Seni Budaya BrangWetan, Rabu (28/10) kemarin.

Training ini berlangsung dua hari, hingga Kamis (29/10). Acara ini diikuti puluhan guru dan pembina ekstrakurikuler dari lima SMP dan lima SMA di lima kecamatan di Kabupaten Sidoarjo.

Menurut Wardiman, untuk meningkatkan rasa toleransi, yaitu dengan cara mengurangi rasa unggul diri sendiri, kelompok atau daerah, dan tidak menganggap rendah kelompok yang lain. Susahnya, di zaman modern ini banyak faktor yang mendorong intoleransi.

Ada tiga faktor yang menyebabkan intoleransi, yaitu ketidaksamaan antardaerah atau antarkota. Ada daerah yang maju, daerah yang aman, daerah yang masih ketinggalan atau masih kumuh. Hal itu lantas dijadikan pemicu atau alasan untuk bentrokan.

‘Ada orang-orang yang menjadikan perbedaan menjadi sarana untuk merendahkan atau menyerang orang atau kelompok lain,’ cetus Wardiman.

Kedua, pengaruh internet menjadikan kita mudah berpendapat tetapi mudah pula membuat orang lain tersinggung. Internet juga memudahkan penyebaran kabar bohong (hoaks) sehingga menjadikan berita panas. Kebebasan berpendapat justru menjadikan hal yang tak kondusif.

Ketiga, menurut Wardiman, pemilihan kepala daerah (pilkada) juga menjadi pemicu timbulnya intoleransi. Karena dalam kontestasi pilkada ini orang cenderung mencari-cari perbedaan dan kemudian dilegalkan.

Dalam training, narasumber lainnya yakni dari LPPM Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, yaitu yaitu Dr. A. Rubaidi, M.Ag, Amin Hasan, M.Pd dan Hernik Faisia, M.Pd.I. Selain itu juga ada pengantar pemahaman ekstrakurikuler dari Ketua BrangWetan, Henri Nurcahyo.

Training ini rangkaian program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air” yang berlangsung selama satu tahun sejak Juli 2020 hingga Juni 2021. Sebelumnya, BrangWetan di antaranya sudah menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk stakeholder pendidikan.

Manajer Program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air”, Moh Masrullah, Kamis (29/10), berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan guru atau pembimbing ekstrakurikuler dalam menanamkan penguatan toleransi kepada siswa.

Selain itu diharapkan mampu berperan menciptakan karakater dan perilaku siswa yang mengedepankan nilai toleransi di sekolah dan lingkungannya.

Kegiatan ini dinilai sangat penting karena akan berdampak langsung terhadap kemampuan guru atau pendamping ekstrakurikuler dan siswa dalam memahami toleransi di sekolah dan lingkungannya. (sta/ian)

In category:
Related Post
no-img
Pemkab Sidoarjo Apresiasi Program Duta Toleransi yang Digelar Komunitas Brangwetan

Editor: Nur Syaifuddin Wartawan: Mustain SIDOARJO, BANGSAONLINE.c...

no-img
Pemerintah Sangat Terbantu Rekomendasi BrangWetan

(SIDOARJOterkini) – Dinas Kepemudaan, Pariwisata dan Olahraga (Dispo...

no-img
DPRD Dan Disporapar Sidoarjo Apresiasi Rekomendasi Program Kebangsaan Kelompok Seni Budaya BrangWetan

Sidoarjo (republikjatim.com) – Dinas Kepemudaan, Pariwisata dan Olahr...

no-img
Debora Cindy Audylia: Toleransi Tidak Sekadar Menyangkut Konflik

Debora Cindy Audylia (16) terpilih sebagai Duta Toleransi Pelajar Sidoarjo ...

no-img
Komunitas Brang Wetan Pilih 8 Pelajar Sebagai Duta Toleransi Sidoarjo

Rabu, 28 April 2021, 23:24 WIB Reporter : M Ismail Sidoarjo (beritajatim.co...

no-img
8 Remaja Dinobatkan Jadi Duta Toleransi Sidoarjo, Mereka Pemenang Audisi Komunitas Brang Wetan

SURYA.co.id | SIDOARJO – Delapan remaja dinobatkan sebagai Duta&...