MENCARI MODEL SEKOLAH TOLERANSI
SIDOARJO: Komunitas Seni Budaya BrangWetan menyelenggarakan acara Mini Workshop (FGD) untuk merumuskan “Sekolah Toleransi” di Sidoarjo, Selasa (19/04/22) mulai pukul 08.30 WIB, di Sun Hotel Sidoarjo, Jalan Pahlawan. Acara ini sekaligus mengawali program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air” yang akan berlangsung selama satu tahun ke depan, dengan tema “Indikator Menuju Sekolah Toleransi dan Peningkatan kemampuan siswa, kelompok pemuda dalam pengembangan toleransi”
Manajer Program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air” (CBCTA), Moh. Masrullah, menjelaskan bahwa sebetulnya CBCTA sudah pernah dilaksanakan tahun lalu (Juli 2020 – Juni 2021) yang melibatkan 10 (sepuluh) sekolah di 5 (lima) kecamatan di Sidoarjo. Kali ini adalah CBCTA tahap kedua (2022 – 2023) merupakan kelanjutan dan penajaman program untuk sekolah-sekolah yang dinilai berhasil menjalankan program tahap pertama. Kelima sekolah yang menjadi penerima manfaat adalah SMAN 1 Gedangan, MAN Nurul Huda Sedati, SMPN 1 Waru, SMPN 1 Taman dan SMPN 1 Gedangan.
Selain itu, kalau program tahun lalu hanya menyasar dunia pendidikan saja maka kali ini juga melibatkan kalangan pemuda di luar sekolah. Karena itu selain Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo dan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, juga melibatkan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kab. Sidoarjo, dan juga Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sidoarjo.
“Jadi kalau tahun lalu seratus persen untuk dunia pendidikan maka sekarang 60 persen pendidikan, 40 persen nonpendidikan,” jelas Masrullah.
Karena itulah salah satu capaian dalam program tahun lalu, yaitu terpilihnya Duta Toleransi untuk SMP dan SMA maka diharapkan tahun ini dapat disinergikan dengan Duta-duta lain yang sudah ada di Kabupaten Sidoarjo, misalnya Duta Anti AIDS, Duta Anti Narkoba, Pemuda Pelopor, Paguyuban Guk dan Yuk Sidoarjo, serta Duta-duta lain yang sudah menjadi program Disporapar Kabupaten Sidoarjo.
Acara ini diawali dengan paparan pengantar melalui rekaman video oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, mantan Mendikbud RI (1993 – 1998) yang juga menjadi Penasehat Komunitas Seni Budaya BrangWetan. Sedangkan sebagai pemantik diskusi adalah dari Tim LPPM UIN Sunan Ampel Surabaya.
Henri Nurcahyo, ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan menambahkan, melalui acara ini diharapkan adanya masukan tentang indikator model Sekolah Toleransi; Termuskannya gambaran rencana kegiatan tentang Sekolah Toleransi dan peningkatan kemampuan siswa serta kelompok pemuda dalam pengembangan toleransi; Menghadirkan lingkungan yang kondusif untuk kelestarian program penguatan toleransi di lingkungan siswa dan kelompok pemuda; Terlibatnya Sekolah, Komite dan organisasi kepemudaan dalam pengembangan toleransi di masyarakat.
Pihak-pihak yang terlibat menjadi peserta dalam acara ini adalah: Komisi D DPRD Kab Sidoarjo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sidoarjo, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Disporapar, Bakesbangpol, Dewan Pendidikan Kab. Sidoarjo, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Sidoarjo, Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB), Lembaga Pendidikan Ma’arif, Musyawarah Kepala Sekolah (SMP dan SMA), MGMP SMP dan SMA, KNPI, Gusdurian, FKDM, PWI, Unusida, Umaha, Umsida dan Pemerhati Gender, serta lima sekolah penerima manfaat. (*)