Pendampingan MGMP di MA Darul Ulum

Pendampingan MGMP di MA Darul Ulum

SIDOARJO: Madrasah Aliyah “Darul Ulum” di Kureksari, Waru, siap menyesuaikan kurikulum terkait dengan program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air” yang diselenggarakan oleh Komunitas Seni Budaya BrangWetan. Bahkan, sekolah yang berada dalam naungan Nahdatul Ulama tersebut juga siap menyediakan ruangan khusus untuk program tersebut.

[image src=’/assets/2-v6.jpg’ id=’260′ width=’600′ height=’338′ class=’leftAlone ss-htmleditorfield-file image’ title=’2 v6′]

Hal ini disampaikan oleh Saiful Umar, Wakasek bidang Kesiswaan MA Darul Umum NU, dalam acara Pendampingan MGMP, Sabtu (6/2/21). Atas nama sekolah, Saiful Umar menyambut baik program ini dan menyatakan terima kasih sudah diajak kerjasama. Harapannya anak-anak dapat menjadi Duta Toleransi, termasuk untuk menindaklanjuti program Kementerian Agama, Kemendikbud dan BNPT dalam pencegahan paham radikal dan intoleran.

Acara ini diikuti oleh 29 peserta yang terdiri dari guru Pelajaran Agama Islam (PAI), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Guru Seni Budaya, Pembina Ekstra Kurikuler, dan 10 peserta ekskul, sehingga total 39 orang.

[image src=’/assets/3-v4.jpg’ id=’261′ width=’600′ height=’338′ class=’leftAlone ss-htmleditorfield-file image’ title=’3 v4′]

Sementara Selamet Budiono, SIP, mewakili Komunitas Seni Budaya BrangWetan menjelaskan perihal pentingnya toleransi di lingkungan sekolah dan masyarakat. Kebetulan semua siswa sekolah ini memang homogen, semuanya muslim dan muslimah, namun bukan berarti tidak bisa terjadi persoalan intoleransi. Karena perbedaan antarsiswa bukan hanya soal agama, namun juga asal-usul, beda penampilan, karakter, kondisi fisik dan sebagainya.

“Sekolah ini diharapkan bisa menjadi teladan, sehingga tercipta rasa  nyaman. Jangan sampai terjadi intoleransi meski satu keyakinan,” ujar Selamet.

Dalam acara yang berlangsung sejak pukul 13.00 hingga pukul 14.30 tersebut berlangsung semarak karena diantara peserta banyak yang melontarkan tanggapan. Mereka menyatakan siap mensukseskan program Duta Toleransi yang diselenggarakan oleh BrangWetan, dimana saat ini sudah terseleksi dari 16 siswa, terpilih 6 siswa.

[image src=’/assets/4-Copy.JPG’ id=’262′ width=’600′ height=’400′ class=’leftAlone ss-htmleditorfield-file image’ title=’4 Copy’]

Namun ada juga peserta yang mengharapkan supaya BrangWetan kalau bisa jangan hanya program ini saja tapi program yang lain juga mengajak kerjasama. Mereka juga mengaku jenuh sejak masa pandemi. Karena itu menyampaikan persoalan bagaimana menjalankan program yang harus dilakukan saat pandemi masih berlangsung sekarang ini. Harapannya, tahun depan progamnya melibatkan semua guru mata pelajaran. Kalau bisa ada kegiatan di luar ruang (outdoor) karena sudah jenuh. (sb)

 

In category:
Related Post
no-img
Guru Penggerak Juga Menggerakkan Toleransi di Sekolah

SIDOARJO: Para Guru Penggerak memiliki tugas utama sebagai inisiator pembel...

no-img
Perwakilan USAID Kunjungi SMPN 1 Taman, Sidoarjo

SIDOARJO: SMPN 1 Taman Sidoarjo mendapat kehormatan menerima kunjungan perw...

no-img
Siswa Jadi Agen Perubahan Wujudkan Toleransi di Sekolah

MOJOKERTO: Para siswa dapat menjadi agen toleransi dan perubahan untuk mewu...

no-img
Ekosistem Toleransi Berlaku untuk Semua Warga Sekolah

SIDOARJO: Mewujudkan Sekolah Toleransi tidak hanya sebatas ucapan dan admin...

no-img
Tiga SMPN Sidoarjo Jadi Percontohan Sekolah Toleransi

PASURUAN:  Program Sekolah Toleransi yang dilaksanakan oleh Komunitas Seni...

no-img
Kasus Intoleransi Meningkat, Insan Pendidikan Harus Rapatkan Barisan

PASURUAN:  Kasus intoleransi di Indonesia mengalami peningkatan drastis. D...