SMPN 1 Waru: Bangga ada Tim Bela Negara

SMPN 1 Waru: Bangga ada Tim Bela Negara

SIDOARJO:  SMPN 1 Waru layak merasa bangga karena ditunjuk oleh Kemendikbud RI memiliki Tim Bela Negara (TBN). Hanya SMPN 1 Waru dan  SMPN 1 Gedangan  yang memiliki TBN di Sidoarjo. Dengan adanya TBN maka dapat memupuk siswa memiliki jiwa patriotik yang tinggi sekali untuk mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), disamping kegiatan Pramuka dan Paskibraka yang sudah ada sebelumnya. Sehingga dapat menjadi bekal bagaimana bersikap dan berlaku sebagai umat beragama yang berada di bumi Indonesia ini.

Hal ini diutarakan oleh Sugeng Pamuji, SPd, M.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Waru, Sidoarjo, ketika menerima kunjungan Tim BrangWetan Rabu pagi (16/9), yang dipimpin oleh Manajer Program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air”, Moh. Masrullah.

[image src=’/assets/2.jpg’ id=’175′ width=’600′ height=’293′ class=’leftAlone ss-htmleditorfield-file image’ title=’2′]

Sambutan yang diberikan oleh SMPN 1 Waru atas kunjungan ini tergolong meriah. Di ruang pertemuan itu Kepala Sekolah didampingi oleh Sunaryo (Wakasek Kesiswaan), Wakasek Humas, Kurikulum, Sarana Prasarana, Pembina OSIS, Tim Pengembang, guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Kewarga Negaraan (PKN), dan beberapa Pengawas Sekolah. Praktis seluruh tenaga pendidik yang bertugas pada hari itu hadir dalam pertemuan ini. Dan itu masih sepertiganya, sesuai dengan peraturan bahwa harus ada giliran datang ke sekolah di masa pandemi ini.

TBN di sekolah ini baru terbentuk seminggu yang lalu, terdiri dari 5 (lima) siswa dengan pendamping guru PKN.  Aktivitasnya adalah mengawal kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana hidup berbangsa bekerjasama dengan kegiatan ekstra lainnya menyosialisasikannya kepada siswa lainnya.  Mereka inilah yang nantinya diharap menjadi pelopor bagaimana menjadi bangga hidup bernegara dan berbangsa Indonesia.   

Hal ini selaras dengan program dari Komunitas Seni Budaya BrangWetan yang mengajak mengatasi persoalan intoleransi melalui jalan seni budaya. Garis besar program tersebut adalah:      Program pelatihan berkelanjutan untuk menumbuh-suburkan dan memperkuat kesadaran berbangsa, cinta budaya dan cinta tanah air di kalangan remaja/pelajar. Dan juga, meningkatkan Kemampuan Komunitas Sekolah dalam Mempromosikan Toleransi Melalui Seni Budaya.

[image src=’/assets/3.jpg’ id=’176′ width=’600′ height=’678′ class=’leftAlone ss-htmleditorfield-file image’ title=’3′]

SMPN 1 Waru juga satu-satunya sekolah yang ditunjuk sebagai Sekolah Tanggap Bencana dibawah binaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo. Di Sekolah Adiwiyata Nasional ini juga sudah melalukan Deklarasi Sekolah Ramah Anak. Banyak prestasi yang sudah ditorehkan sekolah ini dalam berbagai bidang.  Diantaranya, kelompok seni karawitan yan mengirimkan Duta FLS2N tingkat provinsi. Tim Tari itupun anggotanya ada yang beragama Islam dan Kristen.

Kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan toleransi sudah merasuk dalam pembelajaran dan peringatan Hari-hari Besar Keagamaan, serta kegiatan ekstra kurikuler. Pendidikan agama meliputi agama Islam, Kristen dan Katolik, pendidikan agama Hindu, yang kesemuanya diberikan fasilitas oleh sekolah dalam pembelajaran. Termasuk bergabung dengan sekolah lain manakala jumlahnya kurang mencukupi.

[image src=’/assets/4.jpg’ id=’177′ width=’600′ height=’450′ class=’leftAlone ss-htmleditorfield-file image’ title=’4′]

Fasilitas yang dimiliki sekolah ini antara lain, Laboratorium Bahasa, Lab. IPA, perpustakaan, lapangan sepakbola meski statusnya milik warga kampung Kepuh Kiriman, lapangan basket, lapangan futsal dan lapangan untuk upacara.  Sementara Seni Lukis, memiliki galeri sendiri yang menampung hasil karya siswa meski masih campur dengan prakarya. Sekolah ini berdiri di atas lahan seluas 1,2 hektar, dengan 30 rombongan belajar (rombel), masing-masing 10 kelas untuk tiga tingkatan.

Diantara alumni yang berhasil antara lain Wakil Rektor I Universitas Bhayangkara Surabaya, Dr. A. Joko Sumaryanto yang juga menjadi Ketua Ikatan Alumni SMPN 1 Waru. Juga motivator Ustad Malik Al Hadad.  

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dan melengkapi kegiatan lokakarya (workshop) dalam jaringan (online) yang memang memiliki keterbatasan karena tidak dapat melakukan tatap muka dalam jumlah besar. Karena itu tim BrangWetan mengirimkan Tim Kecil untuk mengunjungi satu persatu sekolah yang menjadi target kegiatan program selama satu tahun tersebut sebagai upaya kreatif untuk menyiasati keterbatasan akibat pandemi Covid-19.

[image src=’/assets/5.jpg’ id=’178′ width=’600′ height=’450′ class=’leftAlone ss-htmleditorfield-file image’ title=’5′]

Sejak program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air” dilangsungkan bulan Juli yang lalu, acara pertemuan digelar melalui daring (online) sebanyak dua kali, yaitu Focus Group Discussion (FGD) bulan Juli dan Workshop Penguatan Toleransi,  bulan Agustus belum lama ini.

SMPN 1 Waru adalah sekolah keempat atau yang pertama dikunjungi pada hari kedua diantara 10 sekolah sasaran, yang terdiri dari 5 sekolah tingkat menengah pertama dan 5 sekolah tingkat menengah atas di 5 kecamatan di kabupaten Sidoarjo. Kunjungan dilakukan selama 3 (tiga) hari berturut-turut, Selasa hingga Kamis (15-17/9).

Sepuluh sekolah yang menjadi target kunjungan adalah SMP Negeri 1 Sukodono, SMP Negeri 1 Taman, Madrasah Aliyah Bahauddin (Taman), SMA Jati Agung (Taman), SMP Negeri 1 Waru, Madrasah Aliyah Darul Ulum (Waru), Madrasah Aliyah Nurul Huda (Sedati), SMPN 1 Sedati, SMPN 1 Gedangan dan SMAN 1 Gedangan. (h)

In category:
Related Post
no-img
Guru Penggerak Juga Menggerakkan Toleransi di Sekolah

SIDOARJO: Para Guru Penggerak memiliki tugas utama sebagai inisiator pembel...

no-img
Perwakilan USAID Kunjungi SMPN 1 Taman, Sidoarjo

SIDOARJO: SMPN 1 Taman Sidoarjo mendapat kehormatan menerima kunjungan perw...

no-img
Siswa Jadi Agen Perubahan Wujudkan Toleransi di Sekolah

MOJOKERTO: Para siswa dapat menjadi agen toleransi dan perubahan untuk mewu...

no-img
Ekosistem Toleransi Berlaku untuk Semua Warga Sekolah

SIDOARJO: Mewujudkan Sekolah Toleransi tidak hanya sebatas ucapan dan admin...

no-img
Tiga SMPN Sidoarjo Jadi Percontohan Sekolah Toleransi

PASURUAN:  Program Sekolah Toleransi yang dilaksanakan oleh Komunitas Seni...

no-img
Kasus Intoleransi Meningkat, Insan Pendidikan Harus Rapatkan Barisan

PASURUAN:  Kasus intoleransi di Indonesia mengalami peningkatan drastis. D...