Coaching Clinic Jurnalistik SMAN 1 Gedangan Sidoarjo

no-img
Coaching Clinic Jurnalistik SMAN 1 Gedangan Sidoarjo

SIDOARJO: Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Gedangan Sidoarjo menyelenggarakan acara “Coaching Clinic Medsos Berbasis Toleransi dan Pelatihan Jurnalistik” pada hari Jum’at (9/9/22) di aula sekolah. Acara ini merupakan bagian dari program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air” Komunitas Seni Budaya BrangWetan yang berlangsung selama satu tahun hingga berakhir tahun 2023. Penyelenggaraan acara ini juga mendapat dukungan sepenuhnya dari Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas) yang sekaligus bertindak sebagai narasumber.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan, Mujiono, menjelaskan bahwa acara ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari siswa Duta Toleransi, pengurus OSIS, dan pengelola majalah sekolah Inkreabel. Di samping itu juga 3 orang guru.

Sementara itu Firma Zuhdi Alfauzi sebagai salah satu narasumber menjelaskan teknik dan tips menulis berita yang baik. Kaidah dasarnya tentu saja 5 W + 1 H (What, When, Where, Why, Who dan How). Tetapi di samping itu juga harus membuat judul yang bagus. Judul bisa dicari dari topik atau fenomena tertentu yang menarik. Dari judul itulah kemudian dijabarkan dalam alinea awal sebagai pemantik.

Menurut wartawan Jawa Pos yang biasa dipanggil Fauzi tersebut, untuk menulis berita perlu dilakukan observasi dan wawancara dengan narasumber yang credible.  Wawancara bisa dilakukan dengan banyak narasumber asalkan sesuai kebutuhan. Untuk itulah perlu dilakukan observasi narasumber yang seperti apa yang dibutuhkan. “Jangan sampai wawancara dengan narasumber yang justru tidak menguasai masalah,” tutur Fauzi yang memiliki kode “uzi” dalam berita yang ditulisnya.

Bagaimana cara mengolah hasil observasi? Menurut Uzi, tempatkanlah yang paling menarik pada awal berita sehingga membuat penasaran pembaca untuk mengetahui kelanjutannya. Barulah dalam paragraf berikutnya menjelaskan tentang yang sudah dituliskan di paragraf pertama.

Fauzi lantas memaparkan trik ketika mengalami kemacetan dalam menulis berita yaitu dengan cara menambahkan dimensi waktu. Yaitu masa kini, masa lalu, dan masa depan. Masa kini adalah kondisi fakta atau peristiwa di mana saat wawancara berlangsung. Masa lalu menceritakan asal usulnya atau keadaan sebelum terjadi saat ini. Sedangkan masa datang adalah mengenai rencana-rencana ke depan, tentang target, dan sebagainya.

Tips yang lain, kata Uzi, tulislah berita yang memiliki aspek proximity (kedekatan). Misalnya, kalau kita menyasar pembaca warga Sidoarjo maka berita-berita tentang Sidoarjo tentu lebih menarik ketimbang peristiwa di luar negeri, meskipun kualitas beritanya lebih bagus.

Narasumber kedua adalah Jack Robby Damar Jati, wartawan Kompas TV yang banyak memaparkan pengalamannya melakukan liputan berita dalam bentuk video. Senada dengan Fauzi, liputan yang menarik kalau memiliki judul yang menarik. Jangan lebih dari enam kata. Tulislah berita dengan menggunakan prinsip piramida terbalik. Dan yang penting, kata Jack, apakah konten yang kita sajikan bisa sampai pesannya kepada audiens?

“Siapa subjek dan apa objeknya harus betul-betul diperhatikan agar pesannya sampai kepada pembaca atau penonton,” ujar Jack

Di samping itu juga penting dilakukan perencanaan sebelum meliput. Meskipun dalam liputan yang bersifat hard news seringkali sulit direncanakan. Berbeda dengan liputan soft news. Hindarilah menampilkan gambar-gambar yang menimbulkan perselisihan. Naskah yang dibacakan presenter harus sesuai dengan gambar yang ditampilkan. Kalau memang tidak ada gambarnya lebih baik tidak usah diceritakan.

Sebagai wartawan TV yang sudah berpengalaman selama 11 tahun, Jack memaparkan suka dukanya meliput di lapangan. Dia kisahkan betapa pernah satu minggu tidak pulang ke rumah, hanya bertahan di bandara untuk memantau perkembangan kecelakaan pesawat terbang. Pernah ketika menunggu istrinya di ruang operasi malah ditelpon atasannya yang menanyakan rencana liputan. Bahkan hal yang sama juga terjadi ketika dia sedang akad nikah di depan penghulu. Meski demikian pengalaman sukanya juga banyak.  (hn)

 

In category:
Related Post
no-img
Guru Penggerak Juga Menggerakkan Toleransi di Sekolah

SIDOARJO: Para Guru Penggerak memiliki tugas utama sebagai inisiator pembel...

no-img
Perwakilan USAID Kunjungi SMPN 1 Taman, Sidoarjo

SIDOARJO: SMPN 1 Taman Sidoarjo mendapat kehormatan menerima kunjungan perw...

no-img
Siswa Jadi Agen Perubahan Wujudkan Toleransi di Sekolah

MOJOKERTO: Para siswa dapat menjadi agen toleransi dan perubahan untuk mewu...

no-img
Ekosistem Toleransi Berlaku untuk Semua Warga Sekolah

SIDOARJO: Mewujudkan Sekolah Toleransi tidak hanya sebatas ucapan dan admin...

no-img
Tiga SMPN Sidoarjo Jadi Percontohan Sekolah Toleransi

PASURUAN:  Program Sekolah Toleransi yang dilaksanakan oleh Komunitas Seni...

no-img
Kasus Intoleransi Meningkat, Insan Pendidikan Harus Rapatkan Barisan

PASURUAN:  Kasus intoleransi di Indonesia mengalami peningkatan drastis. D...