TIPS BUAT VIDEO LAYAK BERITA

no-img
TIPS BUAT VIDEO LAYAK BERITA

SIDOARJO: Membuat video jurnalistik tidak sama dengan video konten kreator seperti yang selama ini dapat dilihat di apikasi TikTok misalnya. Sebagaimana juga berita teks maka video jurnalistik harus menggunakan kaidah 5 W + 1 H (When, Where, What, Why, Who, dan How). Video Jurnalistik adalah berita dalam bentuk audio visual. Karena itu yang sangat dipentingkan adalah bagaimana menjelaskan suatu peristiwa dalam bahasa gambar.

Roghib Al Anshori, wartawan dari BBS TV menjelaskan hal itu dalam acara “Coaching Clinic Medsos dan Jurnalistik untuk Membuat Konten Kreatif dalam Kampanye Toleransi” di Madrasah Aliyah (MA) Nurul Huda, Sedati, Sidoarjo, Senin (12/9/22). Acara ini diselenggarakan dalam rangkaian program Cinta Budaya Cinta Tanah Air (CBCTA) Komunitas Seni Budaya BrangWetan, bekerjasama dengan MA Nurul Huda dan Forum Wartawan Sidarjo (Forwas).

Ditambahkan oleh Roghib Al Anshori atau biasa dipanggil Aan, manakala hendak melakukan pengambilan gambar untuk kepentingan berita di TV, perhatikan posisi kamera. Buat yang horizontal, jangan vertikal karena akan menyebabkan adanya ruang kosong di samping kanan kiri gambar. Tentukan posisi pengambilan gambar, apakah diambil dari jarak dekat, medium, atau wide. Kamera jangan ikut bergerak agar tidak membingungkan pemirsa. Sebaiknya kamera statis tetapi objek dapat terlihat semua.

Karena video jurnalistik adalah berita dalam bahasa gambar maka narasi harus menyesuaikan gambar. Batas atas kepala narasumber setidaknya sekitar satu kilan (bentangan lebar telapak tangan) di bawah batas atas layar agar tidak terpotong. Arahkan kamera ke narasumber sedang bicara. Kalau ada narasi, gunakan bahasa tutur dalam kalimat aktif, jangan yang pasif.

Sebelum Aan,  Runik Sri Astuti dari Harian Kompas juga tampil sebagai narasumber yang memaparkan penulisan berita dalam bentuk tulis. Menurut Runik, yang dinamakan berita itu manakala sebuah info disampaikan ke masyarakat luas. Bukan hanya untuk dikonsumsi sendiri saja. Karena itu perlu diperhatikan aspek etika, jangan sampai malah menyebabkan timbulnya konflik. Lakukan pengamatan lebih dulu sebelum menulis, cari tahu dari narasumber yang tepat dengan melakukan wawancara.

Dicontohkan Runik, untuk membuat berita mengenai toleransi tidak harus mencari yang jauh. Banyak peristiwa sehari-hari di sekitar kita yang dapat diangkat menjadi berita. Menurut Runik, siswa harus bisa membuat berita dengan sering membaca dan berlatih menulis sehingga minimal dapat mengisi majalah dinding atau media internal sekolah. Jangan hanya menempelkan guntingan dari media yang sudah ada saja.  (h)

 

 

In category:
Related Post
no-img
Guru Penggerak Juga Menggerakkan Toleransi di Sekolah

SIDOARJO: Para Guru Penggerak memiliki tugas utama sebagai inisiator pembel...

no-img
Perwakilan USAID Kunjungi SMPN 1 Taman, Sidoarjo

SIDOARJO: SMPN 1 Taman Sidoarjo mendapat kehormatan menerima kunjungan perw...

no-img
Siswa Jadi Agen Perubahan Wujudkan Toleransi di Sekolah

MOJOKERTO: Para siswa dapat menjadi agen toleransi dan perubahan untuk mewu...

no-img
Ekosistem Toleransi Berlaku untuk Semua Warga Sekolah

SIDOARJO: Mewujudkan Sekolah Toleransi tidak hanya sebatas ucapan dan admin...

no-img
Tiga SMPN Sidoarjo Jadi Percontohan Sekolah Toleransi

PASURUAN:  Program Sekolah Toleransi yang dilaksanakan oleh Komunitas Seni...

no-img
Kasus Intoleransi Meningkat, Insan Pendidikan Harus Rapatkan Barisan

PASURUAN:  Kasus intoleransi di Indonesia mengalami peningkatan drastis. D...