Penghargaan Sekolah Pengembang Toleransi

no-img
Penghargaan Sekolah Pengembang Toleransi

SIDOARJO: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sidoarjo menyelenggarakan Focus Discussion Grup (FGD) dengan lima sekolah penerima manfaat program Cinta Budaya Cinta Tanah Air (CBCTA) II BrangWetan di rumah makan Joyo, Sidoarjo, Selasa (6/12/22). Dalam kesempatan itu Bakesbangpol akan memberikan Piagam Penghargaan “Sekolah Pengembang Toleransi”  terlepas dari Dinas Pendidikan  membuat sertifikat tersendiri sebagai Sekolah Toleransi.

Dalam acara tersebut hadir perwakilan dari SMPN 1 Taman, SMPN 1 Gedangan, MA Nurul Huda Sedati, yang ketiganya langsung dihadiri oleh kepala sekolahnya. Hadir pula perwakilan dari SMAN 1 Gedangan, SMPN 1 Waru.   Selain itu juga diundang perwakilan dari Komunitas Seni Budaya BrangWetan yang diwakili oleh Ketuanya, Henri Nurcahyo, dan Dodi Diyauddin. Sementara Bakesbangpol sendiri diwakili oleh Ibu Dewi.

Piagam penghargaan tersebut akan diserahkan bersamaan dengan acara Deklarasi Sekolah Toleransi di masing-masing sekolah. Sampai dengan berita ini ditulis, sekolah yang sudah menjadwalkan deklarasi tersebut adalah SMPN 1 Taman (17/12/22), SMPN 1 Waru (7/1/23), MA Nurul Huda Sedati (11/01/23), SMAN 1 Gedangan (akhir Januari 2023).

Hasil-hasil FGD lainnya adalah sebagai berikut:

  1. Bakesbangpol akan melibatkan 5 sekolah penerima manfaat program BrangWetan untuk kegiatan yang selama ini sudah dilakukannya, terutama program toleransi yang secara substansi merupakan tupoksi Bakesbangpol.
  2. Diusulkan ada payung hukum Pengembangan Toleransi di Sidoarjo berupa Peraturan Bupati (Perbup) meski tidak khusus untuk sekolah karena bukan ranah Bakesbangpol.
  3. BrangWetan akan terus dilibatkan dalam program pengembangan toleransi yang dilakukan Bakesbang
  4. Perlu dibentuk Pokja Toleransi dibawah koordinasi Bakesbangpol
  5. Perlu pengimbasan program toleransi ke sekolah-sekolah lain di luar 5 yang sudah ada, dengan catatan ada mediator dari instansi terkait misalkan Dikbud atau Bakesbangpol.
  6. Masih jadi hambatan soal kebutuhan dana bagi program toleransi di sekolah jadi diusulkan dapat menggunakan dana BOS setelah mendapatkan izin dari instansi yang berwenang (Dikbud) – (hn)

#telatposting

In category:
Related Post
no-img
Guru Penggerak Juga Menggerakkan Toleransi di Sekolah

SIDOARJO: Para Guru Penggerak memiliki tugas utama sebagai inisiator pembel...

no-img
Perwakilan USAID Kunjungi SMPN 1 Taman, Sidoarjo

SIDOARJO: SMPN 1 Taman Sidoarjo mendapat kehormatan menerima kunjungan perw...

no-img
Siswa Jadi Agen Perubahan Wujudkan Toleransi di Sekolah

MOJOKERTO: Para siswa dapat menjadi agen toleransi dan perubahan untuk mewu...

no-img
Ekosistem Toleransi Berlaku untuk Semua Warga Sekolah

SIDOARJO: Mewujudkan Sekolah Toleransi tidak hanya sebatas ucapan dan admin...

no-img
Tiga SMPN Sidoarjo Jadi Percontohan Sekolah Toleransi

PASURUAN:  Program Sekolah Toleransi yang dilaksanakan oleh Komunitas Seni...

no-img
Kasus Intoleransi Meningkat, Insan Pendidikan Harus Rapatkan Barisan

PASURUAN:  Kasus intoleransi di Indonesia mengalami peningkatan drastis. D...