SIAPAKAH CINTA SEJATI RADEN PANJI?

no-img
SIAPAKAH CINTA SEJATI RADEN PANJI?

DALAM salah satu versi cerita Panji yaitu Panji Anggraini (Angreni, Anggreni) dikisahkan bahwa Raden Panji Inukertapati dijodohkan dengan Dewi Sekartaji. Namun rencana itu nyaris gagal karena Panji jatuh cinta pada sosok Dewi Anggraini. Maka Anggraini kemudian harus dibunuh agar perjodohan Panji – Sekartaji dapat terwujud.

Pertanyaannya, siapakah sesungguhnya cinta sejati Raden Panji? Dewi Sekartaji ataukah Anggraini? Benarkah Anggraini layak disebut Pelakor?

Barangkali ada baiknya lebih dulu menyimak kisah pewayangan Ramayana. Dikisahkan bahwa Dewi Sinta diculik oleh Rahwana yang dikenal jahat, disembunyikan di istana Alengka, dan tidak jemu-jemunya merayu Sinta agar menerima cintanya. Tentu saja Sinta menolaknya karena dia masih menjadi istri sah Sri Rama.

Meski Rahwana dapat melakukan apa saja terhadap Sinta, namun Raja Alengka itu tidak menyentuh Sinta sedikitpun. Apalagi sampai menodainya. Padahal itu dengan mudah dilakukannya. Rahwana sangat menghormati Sinta. Dia betul-betul mencintainya. Untuk membuktikan rasa cintanya itu Rahwana mau melakukan apa saja yang diminta Sinta. Dia mau mengubah semua kelakuannya yang dicitrakan buruk dan jahat. Dia sanggup menjadi lelaki yang baik hati sebagaimana diidamkan Dewi Sinta. Bahkan Rahwana selalu memperlakukan Sinta bagaikan seorang Ratu di istana. Bukan sebagai seorang tawanan.

“Katakan padaku Yayi, apa lagi yang harus kulakukan agar Yayi sudi membalas cintaku,” ujar Rahwana lemah lembut. Sangat bertolak belakang dengan kegarangannya dulu.

Sinta terdiam. Dia iba kepada lelaki satu ini. Lelaki yang sudah berubah total dari lelaki jahat menjadi lelaki yang baik. Sinta harus mengakui kesungguhan cinta Raja Alengka itu. Meski Rahwana mendapatkan Sinta dengan cara tidak terpuji, yaitu menculiknya ketika Sinta sudah menjadi istri Rama. Entah bagaimana jadinya kalau hal ini terjadi ketika dia belum bersuamikan Rama.

“Kalau toh aku harus bertarung melawan Rama dan membunuhnya agar cintaku terbalas, aku akan lakukan hal itu Yayi,” tambah Rahwana.

“Tapi aku mencintai Rama,” jawab Sinta perlahan. Nyaris tidak terdengar.

“Dengarkan baik-baik Yayi. Aku meragukan bahwa Rama juga mencintai Yayi. Kalau toh dia menjadi suami Yayi, itu karena dia berhasil menjadi pemenang sayembara, dimana Yayi sebagai hadiahnya.”

Diam-diam Sinta membenarkannya. Bahwa Rama mendapatkan dirinya memang karena berhasil memenangkan sayembara itu.

“Sedangkan aku Yayi,” lanjut Rahwana. “Aku mencintaimu dengan setulus hati. Semua yang aku lakukan itu demi mewujudkan rasa cinta di hatiku Yayi. Aku harus merebutmu dari Rama karena semesta memang menggariskan Yayi menjadi belahan jiwaku.”

Sinta hampir menangis. Dia tahan sekuat tenaga agar air matanya tidak meleleh di pipi.

Nah dalam cerita Panji Angreni (Anggraini) benarkah Anggrani juga dapat disebut Perebut Lelaki Orang (pelakor)? Bukankah dia tahu bahwa Panji sudah dijodohkan dengan gadis dari Daha? Bukankah Panji bisa dikatakan sudah menjadi milik putri Panjalu? Dan Anggraini baru mengetahui soal perjodohan itu ketika rasa cintanya sudah terlalu dalam terhadap Panji. Tidak mungkin mundur lagi. Anggraini baru kali ini dia jatuh cinta. Ternyata bermasalah. Duuh.

Bahwasanya Anggraini betul-betul mencintai Panji itu sudah pasti. Bahwa Panji juga membalas cintanya itu juga tak diragukan. Anggraini yakin betul bahwa kekasihnya menolak dijodohkan dan lebih memilih dirinya. Lantas, apakah dalam hal ini Anggraini dapat disebut sebagai perempuan perebut kekasih orang lain?

“Mengapa Tuhan menganugerahi saya jadi wanita cantik …..” gumam Anggraini.

“Bukankah kamu harus bersyukur anakku. Banyak wanita yang justru berupaya dengan segala cara agar bisa menjadi cantik,” ujar suara lain dalam hatinya.

“Tapi cantik itu menyusahkan.”

“Lho kenapa?”

“Banyak yang iri. Sirik. Cemburu. Saya dianggap jadi sumber masalah. Saya sedih.”

 

Bagaimana kisah selanjutnya? Ikutilah kisah Panji Anggraini dalam versi masa kini dalam sebuah novel berjudul “Misteri Suster Anggraini” karya Henri Nurcahyo. Monggo dipinang dengan harga Rp 85.000,- (*)

In category:
Related Post
no-img
PANJI SEBAGAI AHLI PENGOBATAN DALAM WAYANG TOPENG

MALANG: Sebuah kisah Panji yang terbilang langka disajikan oleh Padepokan T...

no-img
CERITA PANJI DARI BANYUWANGI

Cerita Panji yang sering muncul di Banyuwangi dalam pertunjukan seni drama ...

no-img
Topeng Dalang Klaten, Pelakunya Dalang Semua

TOPENG Dalang Klaten adalah seni pertunjukan tradisional yang juga membawak...

no-img
Wangi Indriya dan Toto Amsar Suanda Berbagi Cerita

Cerita Panji juga tumbuh kembang di tanah Sunda, tidak terkecuali di Indram...

no-img
Mengajarkan Gamelan Sebagai Tradisi Lisan

Bagian kedua: Diplomasi Panji Mengenalkan Budaya Indonesia di Prancis Hari ...

no-img
Diplomasi Panji Mengenalkan Budaya Indonesia di Prancis

Kadek dan Christophe tanpa lelah menjadi duta kebudayaan Indonesia di Pranc...