Melukis Bersama Objek Balai Pemuda
SURABAYA: Sanggar Merah Putih yang selama ini dikenal sebagai penyelenggara Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) kali ini menggelar acara “Melukis Bersama Objek Balai Pemuda”, Sabtu, 2 Desember 2017, pukul 13.00–17.00 dan langsung dipamerkan malam harinya di tempat yang sama.
Ketua Sanggar Merah Putih, M. Anis, mengatakan bahwa apa yang dilakukannya ini merupakan respon seniman menolak pembangunan gedung DPRD yang mau menyingkirkan oase seni dan budaya Surabaya, bukan mengusir DPRD dari Balai Pemuda. Dan ini bukan apresiasi, tapi aksi.
Mengutip apa yang diposting di grup WA Forum Budaya Surabaya, Anis menyebut, “jadi nanti kalau wartawan nanya, ini adalah aksi, biar nulisnya jelas dan masyarakat yang membaca tahu seperti inilah cara seniman berunjuk rasa. Halus dan lembut, indah, tapi bersikap.”
Dalam publikasi acara ini disebutkan, komplek Balai Pemuda Surabaya sejak zaman kolonial sampai kemerdekaan dan era reformasi adalah tempat strategis di tengah kota yang digunakan untuk kegiatan pemuda, seni dan budaya. Tahun 1997, sebagian tanahnya dipakai untuk membangun gedung kantor DPRD Surabaya dengan menghilangkan Galeri dan Lokaseni. Kini para politikus yang sama sekali jauh dari kegiatan seni dan budaya kecuali politik, politik dan uang itu, sedang berusaha lagi untuk memuluskan sebuah proyek yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan seni dan budaya. Yaitu gedung lantai 8 untuk nyamannya mereka.
“Melukis bersama dengan objek Balai Pemuda, adalah cara seniman mengekspresikan kegeraman hati. Kami mengundang Anda bergabung, untuk menunjukkan bahwa seni tidak boleh kalah dari politik,” tegas Anis. (hnr)