Semanggi Suroboyo di Balai Budaya Jakarta
JAKARTA: Mengusung nama “Semanggi Suroboyo” 9 (sembilan) pelukis Surabaya menggelar pameran lukisan di Balai Budaya Jl. Gereja Theresia 47 Jakarta, 13 – 21 Januari 2018. Meski secara admisnistratif tidak semua berdomisili di Surabaya, bahkan hampir semuanya tinggal di Sidoarjo, tetapi rata-rata mereka berkesenian di Surabaya. Kesembilan pelukis itu adalah Amdo Brada, Setyoko, M. Fauzi, Widodo Basuki, Makhfoed, Buggy Budijanto, Beni Dewo, Yunus Jubair dan Sad Indah Ambarwati.
Komposisi sembilan nama ini menarik. Keikutsertaan Makhfoed misalnya, memberikan bobot tersendiri sebagai pelukis paling senior yang sudah madheg pandhito. Pelukis jebolan Aksera ini dikenal memiliki karakter yang kuat dan sangat personal karyanya. Sedangkan Setyoko, yang secara usia sedikit dibawah Makhfoed, lebih dikenal sebagai perupa aktivis yang sudah menorehkan dedikasinya sejak zaman Sanggar Sangkakala yang dimotorinya tahun 80-an. Karya-karyanya cenderung menawarkan pendobrakan atas perkembangan modernitas.
Pelukis M. Fauzi dikenal dengan karya-karyanya yang suka melakukan stilisasi sosok manusia sehingga menjadi figur-figur yang lentur. Ada nafas tradisi yang agraris. Sedangkan Amdo Brada sejak lama sudah menahbiskan diri sebagai pelukis dekoratif dengan nafas etnik. Karya Buggy Budijanto juga bisa tergolong dekoratif namun masih menampakkan figur dan bentuk yang dapat dikenali, seperti kupu-kupu misalnya. Demikian pula Beni Dewo yang kadang bernuansa dekoratif namun ada juga yang kontemporer.
Widodo Basuki adalah wartawan dan sastrawan Jawa yang pernah menempuh pendidikan formal seni rupa. Nafas kejawaan yang religious dihadirkan melalui kanvasnya. Karya Yunus Jubair memang masih belum bisa sepenuhnya melampaui Amang Rahman, ayahnya, tetapi nampaknya Yunus sudah on the right track untuk menciptakan jalannya sendiri. Sementara Sad Indah Ambarwati adalah sosok pengusaha tatabusana yang nampaknya ingin menunjukkan bahwa dirinya juga sudah lama sekali menggambar sebagaimana desainer busana yang digelutinya.
Menurut rencana, pameran akan dibuka bersama oleh Hannie Hananto (fashion designer) dan Junanto Herdiawan, pemerhati seni. (hnr)