Berita

Ada Dua Perempuan Peserta Festival Dalang Bocah

no-img
Ada Dua Perempuan Peserta Festival Dalang Bocah

SURABAYA: Sampai dengan Selasa pagi (10/4) tercatat sebanyak 24 peserta mengikuti Festival Dalang Bocah yang diselenggarakan oleh      UPT Laboratorium Pelatihan dan Pengembangan Kesenian (LPPKesenian)  Disbudpar Jawa Timur di pendopo Jayengrana Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali 85 Surabaya.

Dalam acara yang berlangsung hingga besok malam itu (11/4) bertindak sebagai Dewan Pengamat adalah Dr. Bambang Murtiyoso (kritikus seni pedalangan dari Surakarta), Dr. Trisno “Pelok” Santosa (ISI Surakarta) dan Surpiyono, SSn dari SMKN 12 Surabaya. Mereka akan menilai penampilan dalang dan penguasaan dalam hal sabet, catur, iringan dan kreativitas yang meliputi pemilihan materi sajian dan penggarapan materi sajian.

Meski secara formal baru dilakukan pembukaan Selasa malam nanti, namun festival sudah dimulai sejak pukul 09.00 pagi dengan tampilan peserta nomor 01 yaitu Ataina Rusyda Fauziyah dari Kota Surabaya. Siswi SMPN 33 Surabaya ini adalah salah satu dari 2 (dua) peserta dalang bocah yang berlaga di festival ini. Peserta perempuan satunya adalah Selvira Angelina Rifean dari Ponorogo. Menurut daftar peserta, selain Ataina tercatat 2 (dua) peserta lagi yang mewakili Surabaya, yaitu Faisal Mauliddurohman dan M. Alif Satria D.

Masing-masing peserta mendapat jatah durasi 45 menit, ditampilkan dalam bentuk lakon (bukan pethilan), dimana isinya disesuaikan dengan perkembagan jiwa anak-anak. Setiap tim terdiri dari dalang, pengiring (pengrawit, sindhen, gerong) dan pendamping, jumlah total 25 orang. Batasan usia, 8-15 tahun, tidak diperkenankan dibantu asisten dalang (penumping), tidak diperkenankan menggunakan alat musik selain gamelan Jawa kecuali drum dan simbal.

Penghargaan yang diberikan berupa Grup Penyaji Mumpuni, Grup Penyaji Terbaik Non Rangking, Dalang Ngabei, Dalang Sabet Terbaik, Dalang Catur Terbaik, dan Dalang Greget. Peraih penghargaan terbaik akan mendapatkan trofi, piagam penghargaan dan uang pembinaan. Meskipun tidak ada larangan pengiring harus anak-anak tetapi kontingen dengan penyaji yang didominasi anak-anak akan mendapatkan penghargaan khusus. (hnr)

In category: Berita
Related Post
no-img
Belajar Melukis di Kampung Seni

SIDOARJO: Komunitas Seni Budaya BrangWetan punya kegiatan baru. Namanya “...

no-img
MENYAPA ANAK YATIM DI PANTI ASUHAN

MEWARNAI Bulan Ramadhan tahun ini Komunitas Seni Budaya BrangWetan mengadak...

no-img
Peringatan Seribu Tahun Prasasti Cane

LAMONGAN: Ini sebuah peristiwa yang sangat langka. Prasasti Cane yang dikel...

no-img
Rekomendasi Seminar Cagar Budaya Penanggungan

Keterangan foto: Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim, Sri Untari, menerima hadiah ...

no-img
PELUNCURAN BUKU “TJUK KASTURI SUKIADI SANG NASIONALIS”

SURABAYA: Pemikiran dan gagasan Tjuk Kasturi Sukiadi semoga dapat menjadi t...

no-img
Ketua DPRD: BrangWetan Harus Berkontribusi Bangun Sidoarjo

SIDOARJO: Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Usman, M.Kes, mengharapkan agar...