Malam Ini, Panji Semirang dan BOM Membuka FKI
PANDAAN: Pembukaan Festival Kesenian Indonesia (FKI) ke-X di Amphitheatre Taman Candra Wilwatikta Pandaan Sabtu malam ini (7/9) pukul 19.00 akan dimeriahkan oleh dramatari Kidung Panji Semirang dari STK Wilwatikta Surabaya dan pertunjukan dengan judul BOM oleh ISI Denpasar Bali. Sebelum kedua pertunjukan utama tersebut ditampilkan sajian kolaborasi 9 Perguruan Tinggi Seni Se-Indonesia.
Sajian pertunjukan hari berikutnya akan diselenggarakan di Gedung Kesenian Cak Durasim Taman Budaya Jawa Timur, Jl. Gentengkali 85 Surabaya, besok dan lusa (8-9/7).
Pertunjukan kolaborasi itu merupakan garapan bersama para penata tari yaitu Suripno (STKW), Anggono Kusuma W (ISI Surakarta), Ali Sukri (ISI Padang Panjang), Anton Prabowo (ISI Jogjakarta), Hanny Herlina, M.Sn (IKJ ) I Made Sidia, SSP.,M.Sn dan I Wayan Sutirtha, S.Sn.,M.Sn (ISI Denpasar Bali), Sabri Gusmail, M. Sn (ISBI ACEH), Maharani Ayuk Listya Ningrum ( ISBI Tanah Papua) dan Edi Mulyana (ISBI Bandung).
Drs. Arif Rofiq, M. Hum, kepala UPT Lembaga Pemberdayaan Seni Wilwatikta Surabaya menjelaskan, sebagai pembuka dalam suguhan kolaborasi ini adalah ISI Jogjakarta menyajikan tarian Jingkrak Sundang yang menggambarkan kemarahan binatang penghuni hutan yang habitatnya semakin hilang karena ulah manusia. Kemudian tampil berurutan adalah STK Wilwatikta Surabaya dengan karya Gendruwo Moto Mbeling, disusul ISI Padang Panjang dengan judul karya Palsu, ISI Surakarta (Memetri), ISI Denpasar Bali (Santhi Bhumi Perthiwi), ISBI ACEH (Sue Meuhambo), ISBI Bandung (Topeng-topeng), ISBI Papua (Isosolo), kemudian dipungkasi dengan sajian Institut Kesenian Jakarta dengan karya bertajuk “Musikalisasi Betawi Urban”.
“Kidung Panji Semirang”, memang sudah ditampilkan di tempat yang sama pekan lalu dalam pembukaan Festival Panji Nusantara yang merupakan bagian dari Festival Panji Internasional. Pertunjukan yang disutradarai oleh Punjul Pitono ini adalah salah satu Kisah Panji yang mengisahkan petualangan Dewi Sekartaji yang menyamar sebagai laki-laki dengan nama Panji Semirang.
Sebagai acara pamungkas dalam pembukaan ini adalah sajian pertunjukan dari ISI Denpasar dengan karya berjudul BOM (Bhahana Obhor Maharddhika). Sinopsis pertunjukan ini adalah: “Vibrasi bumi Jawa belahan timur, telah menghaturkan sumbangsih mulia keharibaan tanah air Indonesia tercinta. Era kedigjayaan Kerajaan Majapahit, menjadi obor gelora kebangsaan dan bahana keberagaman dalam kesatuan nan damai. Sumpah Palapa Gajah Mada, merajut pelangi Nusantara. Lakon sastra Sutasoma, memancarkan fajar Bhineka Tunggal Ika yang menyejukkan nurani kasih berbudi. Inspirasi kebangsaan dan persatuan itu, kemudian, tampak membuncah dan menggelegak dalam semangat kepahlawanan arek-arek Surabaya 10 Nopember 1945, mempertahankan kedaulatan Indonesia Mahardika.” (hnr)