FPN 2019: “Sekar Panji” Miroto di Blitar dan Malang

FPN 2019: “Sekar Panji” Miroto di Blitar dan Malang

KOREOGRAFER kenamaan dari Yogyakarta akan menghadirkan karyanya berjudul “Sekar Panji” di Blitar (10/7) dan Kota Malang (12/7) dalam rangkaian Festival Panji Nusantara 2019 yang diselenggarakan oleh Kemendikbud RI, Disbudpar Provinsi Jatim bersama dengan Pemkot Malang, Pemkab. Tulungagung, Pemkab. Blitar, dan Pemkab/Kota Kediri.

Karya ini diproduksi oleh Studio Banjarmili Yogyakarta. Dalam sinopsinya diuraikan: Dalam nama cinta, tiada jalan buntu. Demikianlah kisah cinta Raden Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji yang menjadi kekuatan dalam menghadapi segala rintangan untuk menggapai kebahagiaan.

Atas nama cinta pula, ketika Dewi Sekar dan Raden Panji dipisahkan oleh kejahatan, mereka berganti-ganti rupa. Hidup berpura-pura demi menemukan kekasih yang hilang. Menjadi orang biasa, petani, bahkan berpura-pura menjadi binatang piaraan pun dilakoni demi menemukan kekasihnya. Demi cinta, apapun dilakukan. Walhasil, cinta sejati menyatukan mereka: Sekartaji-Panjiasmara.

Sebagai koreografer, Miroto dibantu oleh para penari yang terdiri dari: Widi, Putra, Zita dan  Radha. Sedangkan penari figuran adalah: Haura, Kinka, Andra, Nasywah, Divya, Herman, Kila,    Yuyun, Noval, Yuni, Fitri, Gusmas, Rafif, Ningsi, Rian, Seo.

Musik elektronik digarap oleh Denny Dumbo dan Sambung Penumbra. Kostum oleh Mama Lina, dengan asisten Yuli S, Yesi dan Kevin.

Martinus Miroto, nama lengkapnya, mulai belajar tari Jawa pada umur 13 tahun dengan Ki Slamet Asmarahadi, Romo Sasminta Mardawa, Ben Suharto, Bagong Kussudiardja. Juga belajar tari/budaya Barat dengan Pina Baush, Peter Sellars, Daniel Nagrien, Judy Mitoma, Yin Mei, Janis Brenner, dan David Gordon.

Lulus SMKI Yogyakarta tahun 1980, dia belajar tari di IKJ selama 1 tahun. Menyelesaikan studi tari jenjang S-1 di ISI Yogyakarta (1986). Mendapat beasiswa Goethe Institut belajar tari modern dan Tazetheater di Jerman pada tahun 1987-88. Mendapat gelar Master of Fine Arts (MFA) dan UCLA (1995) dan Doktor dan ISI Yogyakarta (2014).Terseleksi sebagai Mahasiswa Teladan (1984), Dosen teladan (1998), Penari Halusan Gaya Yogyakarta Terbaik (1996), Pemuda Pelopor (1985).

Sejak tahun 1987 hingga kini sebagai dosen tari di ISI Yogyakarta. Mengajar pascasarjana ISI Yogyakarta mulai tahun 2008 sampai sekarang.

Sejak tahun 1979 aktif berkarya tari hingga tahun ini telah berjumlah 55 karya tari dipentaskan di berbagai negara di 5 benua: Australia, Eropa, Amerika, Asia, dan Afrika. Mendirikan Studio Tari Banjarmili (2001) dan Bedog Arts Festival (2007). Pembina Yayasan Banjarmili sejak tahun 2016. Direktur Bedog Arts Festival sejak tahun 2007. Kurator Art Summit Indonesia VII (2013).

Juara II dalam World Dance Planning and Production Competition di Korea (2008). Runner up Kick Andy Hero (2008). Museum Recor-Dunia Indonesia sebagai pemrakarsa dan penyelenggara festival seni pertunjukan internasional yang digelar di Iingkungan sungai (2012). Sutradara Pawai Budaya Nasional (2009), Sutradara tari kolosal Harmoni Raja Ampat (2014), pemeran utama dalam film “Opera Jawa” karya Garin Nugroho (2006).

Agenda Festival Panji Nusantara selengkapnya dapat dilihat di https://brangwetan.com/?p=670 (*)

 

In category:
Related Post
no-img
FESTIVAL BUDAYA PANJI 2024, BUKAN FESTIVAL BIASA

Catatan Henri Nurcahyo FESTIVAL Budaya Panji 2024 kali ini berbeda dengan f...

no-img
Festival Budaya Panji 2024 di GKJ dan Perpusnas

Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendik...

no-img
Cerita Panji Sebagai Peradaban Pesisir

Th Pegeaud menyebut bahwa Cerita Panji adalah salah satu contoh Sastra Pesi...

no-img
Pendaftaran Festival Budaya Panji 2024 Dibuka 

JAKARTA: Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jen...

no-img
CERITA PANJI DARI BANYUWANGI

Cerita Panji yang sering muncul di Banyuwangi dalam pertunjukan seni drama ...

no-img
Topeng Dalang Klaten, Pelakunya Dalang Semua

TOPENG Dalang Klaten adalah seni pertunjukan tradisional yang juga membawak...