Arzeti Bilbina Kunjungi MA Nurul Huda Sedati
SIDOARJO: Supermodel Arzeti Bilbina yang kini menjadi anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Surabaya dan Sidoarjo mengunjungi Madrasah Aliyah (MA) Nurul Huda, Sedati, Sidoarjo untuk menyerahkan bantuan bagi ibu hamil dan balita, Jum’at (9/10). MA yang berada di desa Kalanganyar ini merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) sekolah penerima manfaat dari program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air” dari Komunitas Seni Budaya BrangWetan yang digelar selama satu tahun penuh sejak Juli 2020 hingga Juni 2021 mendatang.
[image src=’/assets/7-v2.jpg’ id=’246′ width=’600′ height=’341′ class=’leftAlone ss-htmleditorfield-file image’ title=’7 v2′]
Kedatangan anggota Komisi IX yang membidangi Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kependudukan itu sekaligus menandai peluncuran (launching) “MA Nurul Huda Bussines Centre” sebagai sekolah yang memilih ketrampilan sebagai nilai lebih dari MA. Karena itu Kepala Sekolah MA Nurul Huda, Nurul Nadi’ah M.Pd, menyebut sekolahnya sebagai “MA Rasa SMK” sebagaimana MA NU Sidoarjo yang sudah mendahuluinya. Izin operasional menjadi MA Ketrampilan ini sudah diajukan dan tinggal menunggu pengesahan.
MA Nurul Huda memiliki visi ”Unggul Dalam Prestasi, Berjiwa Enterprenuer, Berbudaya Lingkungan dan Berakhlakul Karimah serta Berhaluan Akhlussunnah Waljamaah”. Setiap Desember mengadakan pemagangan, yang terakhir Desember 2019 sudah bekerjasama dengan DUDI di 19 tempat. Kerjasama dengan UMKM Desa Kalanganyar juga sudah dijalin.
[image src=’/assets/5-v4.jpg’ id=’247′ width=’600′ height=’424′ class=’leftAlone ss-htmleditorfield-file image’ title=’5 v4′]
Merespon apa yang disampaikan oleh Misbachuddin, ketua Yayasan Nurul Huda perihal banyaknya angka kehamilan yang tidak diinginkan pada masa pandemi ini, Arzeti menyarankan agar di masa pandemi ini ibu-ibu memunda dulu masa kehamilan. Karena berdasarkan hasil survey tahun 2020 di Surabaya dan Sidoarjo terdapat 37.000 – 50.000 angka kehamilan yang tidak diinginkan. Ini jadi persoalan tersendiri karena pada masa pandemi ini Posyandu dibatasi operasionalnya sehingga menyulitkan untuk melakukan kontrol bagi Bumil, tidak seperti sebelumnya. Hal ini berakibat kandungan nutrisi yang menghawatirkan. (Kelly)