TOLERANSI MEMPERKUAT PEMBENTUKAN KARAKTER

no-img
TOLERANSI MEMPERKUAT PEMBENTUKAN KARAKTER

SIDOARJO: Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMPN 1 Gedangan Sidoarjo, Yuniati Marhaeni, S.Pd, menyambut baik program Komunitas Seni Budaya BrangWetan yaitu “Coaching Clinic Medsos dan Jurnalistik untuk Membuat Konten Kreatif Dalam Kampanye Toleransi.” Acara ini bekerjasama dengan Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas) Institute, berlangsung hari Sabtu, 24 September 2022, sejak pukul 08.30 – 11.30, di Aula Atmaja SMPN 1 Gedangan Sidoarjo, Jl. Rajawali No.53, Area Sawah, Punggul, Kec. Gedangan, Sidoarjo.

Mewakili Kepala Sekolah yang berhalangan hadir,  Yuniati merasa bangga bahwa SMPN 1 Gedangan terpilih bersama 2 SMPN di Sidoarjo sebagai sekolah penerima manfaat program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air” yang diselenggarakan oleh BrangWetan hingga tahun depan. Dia yakin bahwa program ini pasti bermanfaat untuk peserta didik dan bahkan juga untuk pendidik.  Bahwasanya toleransi itu memang bukan hal yang baru. Toleransi dapat memperkuat semangat dalam kehidupan sehari-hari. Jadi bukan hanya teori. Ini program yang luar biasa.

“Saya percaya bahwa pendidikan toleransi untuk siswa ini dapat memperkuat karakter,” ujarnya.

Acara ini diikuti oleh 55 siswa yang merupakan perwakilan masing-masing kelas. Karena itu Yuniati berharap kepada siswa yang ikut menjadi peserta kali ini dapat menyebarkan pengetahuan yang didapatnya kepada teman-teman lainnya.

Sedangkan Henri Nurcahyo selaku ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan berharap peserta acara ini jangan hanya puas mendengarkan materi tetapi harus praktek sesering mungkin. Bahwasanya yang namanya jurnalistik itu bagaikan orang berenang. Tidak hanya bisa dipelajari teorinya saja tetapi yang sangat dipentingkan adalah terjun langsung ke lapangan. Soal teori bisa dilakukan sambil jalan (learning by doing).

Materi yang diberikan berupa teknik menulis berita di media yang disampaikan oleh Runik Dwi Astuti dari Kompas.id dan teknik membuat berita di media televisi oleh Ricko Hardiansyah dari CNN TV.

Runik memaparkan pemahaman mendasar apa itu yang disebut berita, news, apa bedanya jurnalistik dengan publisistik. Berita itu peristiwa yang baru saja terjadi untuk disampaikan sesegera mungkin. Harus up to date. Jurnalistik itu berurusan dengan proses kerja membuat berita sedangkan publisistik menyangkut bagaimana penyiarannya.

Membuat berita harus mengikuti kaidah. Harus ada etika agar bermanfaat dan tidak malah jadi monster. Karena itu ada Kode Etik Jurnalistik. Harus ada verifikasi, harus langsung turun ke lapangan. Tidak boleh membuat berita suatu peristiwa hanya sambil tiduran. Carilah data dari narasumber, jangan hanya satu, supaya tidak subjektif. Jangan comot karya orang lain tanpa izin. Fokuslah membuat berita sejak dari pikiran.

Runik juga memaparkan bahwa karya jurnalistik berbeda dengan konten pribadi. Tetapi konten pribadi inipun juga ada etikanya, jangan asal membagikan. Bagaimanapun jurnalistik masih tetap diperlukan di masa depan meskipun sekarang ini bisa disebut zaman media sosial. Jurnalistik selalu memberitakan fakta yang terverifikasi sedangkan medsos tidak jelas kebenarannya.

Sementara itu Ricko Hardiansyah memaparkan cara-cara pengambilan gambar untuk pembuatan video jurnalistik. Ada teknik wide shot, medium/mid shot, close up, medium close up, extreme close up, dan sebagainya. Kalau pengambilan gambar dilakukan secara bergerak, itu namanya panning. Ada panning yang ke arah samping atau ke atas (till up) dan ke bawah (till down).

Ricko kemudian melakukan review terhadap karya video yang sudah pernah dibuat oleh siswa SMPN 1 Gedangan, baik sebagai karya penugasan ketika mengikuti acara workshop di Trawas maupun yang pernah diikutkan dalam Festival Seni Toleransi tahun lalu. (hn)

In category:
Related Post
no-img
Guru Penggerak Juga Menggerakkan Toleransi di Sekolah

SIDOARJO: Para Guru Penggerak memiliki tugas utama sebagai inisiator pembel...

no-img
Perwakilan USAID Kunjungi SMPN 1 Taman, Sidoarjo

SIDOARJO: SMPN 1 Taman Sidoarjo mendapat kehormatan menerima kunjungan perw...

no-img
Siswa Jadi Agen Perubahan Wujudkan Toleransi di Sekolah

MOJOKERTO: Para siswa dapat menjadi agen toleransi dan perubahan untuk mewu...

no-img
Ekosistem Toleransi Berlaku untuk Semua Warga Sekolah

SIDOARJO: Mewujudkan Sekolah Toleransi tidak hanya sebatas ucapan dan admin...

no-img
Tiga SMPN Sidoarjo Jadi Percontohan Sekolah Toleransi

PASURUAN:  Program Sekolah Toleransi yang dilaksanakan oleh Komunitas Seni...

no-img
Kasus Intoleransi Meningkat, Insan Pendidikan Harus Rapatkan Barisan

PASURUAN:  Kasus intoleransi di Indonesia mengalami peningkatan drastis. D...