SMPN 1 Taman, Sekolah Toleransi Pertama di Indonesia

no-img
SMPN 1 Taman, Sekolah Toleransi Pertama di Indonesia

SIDOARJO: Deklarasi Sekolah Toleransi dilakukan oleh SMPN 1 Taman, Sidoarjo, sekaligus menjadi kado istimewa dalam peringatan HUT sekolah tersebut yang ke 60, Sabtu (17/12/22) sejak berdiri tanggal 18 Desember 1962.

Pencanangan Sekolah Toleransi ini merupakan puncak program Cinta Budaya Cinta Tanah Air (CBCTA) dari Komunitas Seni Budaya BrangWetan sejak tahun 2020, di mana SMPN 1 Taman menjadi salah satu sekolah penerima manfaat. Empat sekolah lain yang menjadi penerima manfaat dan sudah mencanangkan Deklarasi Sekolah Toleransi adalah SMPN 1 Waru, SMPN 1 Gedangan, SMAN 1 Gedangan, dan MA Nurul Huda Sedati.

“Dengan demikian sebutan Sekolah Toleransi bukan sebuah klaim yang tiba-tiba, bukan hadiah dari siapapun, termasuk dari pemerintah, tetapi sudah melalui proses yang panjang,” ujar Henri Nurcahyo, Ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan.

Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Netty Lastiningsih, Kepala Bidang Penjamin Mutu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sidoarjo, bahwa yang utama bukan produk tapi bagaimana proses menuju hal itu, karena ada imajinasi dan rasa penasaran sehingga menghasilkan suatu karya. Tujuan utamanya adalah penguatan karakter dan berpikir kritis, yang menjadi salah satu tolok ukur Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka.

Ditambahkannya, anak-anak di masa mendatang menghadapi persoalan yang lebih kompleks. Peran guru dan orangtua sangat besar dalam hal ini. Pada usia yang ke 60 merupakan usia yang matang, karena itu diharapkan SMPN 1 Taman melakukan diseminasi dan mampu memberi teladan bagi sekolah lainnya. Apalagi tahun depan juga menjadi Sekolah Penggerak.

Disampaikan oleh Kepala SMPN 1 Taman, Dra. Masroh Hidayati, MPd, acara ini merupakan hari kedua peringatan HUT. Sehari sebelumnya dipentaskan pertunjukan antar kelas berupa Tarian Nusantara, Bazaar. Sebagaimana juga hari ini dihadirkan beragam seni pertunjukan, kolaborasi musik pentatonik dan diatonik, bazaar aneka kuliner, produk hidroponik, dan pameran produk kreatif siswa dan guru, serta berbagai piagam dan piala penghargaan yang diraih oleh sekolah ini.

Dengan jumlah murid sebanyak 1.100 lebih, sekolah yang memiliki motto “Beriman, Bartakwa, Mandiri, Peduli Lingkungan” ini bertekad untuk terus maju dalam mengawal anak didik menyongsong masa depan.

“Ketika sudah melangkah ke depan kami pantang menghela surut belakang,” ujar Masroh lantang.

Deklarasi Sekolah Toleransi ini dilakukan dengan penandatanganan piagam oleh Kepala SMPN 1 Taman, Dra. Masroh Hidayati, MPd, ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan Henri Nurcahyo dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo serta penyerahan Surat Keputusan Sekolah Toleransi dari Komunitas BrangWetan.

Dalam acara ini juga sekaligus dilakukan pengukuhan pengurus baru Komite Sekolah yang kali ini dipimpin oleh Guruh Sugeng Mulyono SE.

Hadir pula Adhy Samsetyo (DPRD Komisi B Kab Sidoarjo yang juga alumnus SMPN 1 Taman), dan Kapolsek Taman. (*)

In category:
Related Post
no-img
Guru Penggerak Juga Menggerakkan Toleransi di Sekolah

SIDOARJO: Para Guru Penggerak memiliki tugas utama sebagai inisiator pembel...

no-img
Perwakilan USAID Kunjungi SMPN 1 Taman, Sidoarjo

SIDOARJO: SMPN 1 Taman Sidoarjo mendapat kehormatan menerima kunjungan perw...

no-img
Topeng Dalang Klaten, Pelakunya Dalang Semua

TOPENG Dalang Klaten adalah seni pertunjukan tradisional yang juga membawak...

no-img
Siswa Jadi Agen Perubahan Wujudkan Toleransi di Sekolah

MOJOKERTO: Para siswa dapat menjadi agen toleransi dan perubahan untuk mewu...

no-img
Ekosistem Toleransi Berlaku untuk Semua Warga Sekolah

SIDOARJO: Mewujudkan Sekolah Toleransi tidak hanya sebatas ucapan dan admin...

no-img
Tiga SMPN Sidoarjo Jadi Percontohan Sekolah Toleransi

PASURUAN:  Program Sekolah Toleransi yang dilaksanakan oleh Komunitas Seni...