Seni Tari

Festival Karya Tari Jatim

no-img
Festival Karya Tari Jatim

SURABAYA: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Festival Karya Tari (FKT) Jatim tanggal 27-29 April 2018 di Gedung Cak Durasim Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali 85 Surabaya. Acara tahunan ini diikuti oleh 28 penata tari dari seluruh Jawa Timur, terbuka untuk umum, gratis.

Darin 28 koreografer tersebut ternyata didominasi oleh perempuan, hanya 9 (sembilan) koregrafer laki-laki dengan catatan ada satu karya yang diatasnamakan dua koreografer yaitu: Sudarsono & Ilham Syahputra (Bangkalan). Tujuh koreografer lainnya adalah Mujadi (Kota Malang), M. Tri Ragel Alfan F (Banyuwangi), Albert Muhammad Wisang (Trenggalek), Agus Widodo / Agus Gepeng (Sumenep), Sukatno (Pacitan), Bagus Aditya Susanto, SI Kom (Gresik) dan Didik Purwanto, SPd. (Nganjuk)

Hari Pertama, Jumat, acara dimulai pukul 20.30 dengan menampilkan 7 (tujuh) peserta, masing-masing peserta mendapatkan jatah durasi 10 (sepuluh) menit. Ketujuh koreografer itu adalah Ayu Titis Rukmanasari (Jombang), Nila Dini Palestri (Kab. Mojokerto), Helen Celia T (Kab. Pasuruan), Hapsari Mustikaningrum (Tulungagung), Nika Kusumawati (Bojonegoro), Mujadi (Kota Malang) dan M. Tri Ragel Alfan F (Banyuwangi).

Hari Kedua, berlangsung sejak pukul 19.00 hingga pukul 21.00 dengan menampilkan 12 (dua belas) koreografer yaitu: Agus Widodo (Sumenep), Pundhi Barlian Kusuma Ayu (Kota Batu), Sudarsono & Ilham Syahputra (Bangkalan), Putri Jania Setyawati (Kab. Kediri), Durrotul Komaria (Situbondo), Ninin Desinta, SSn (Lamongan), Albert Muhammad Wisang (Trenggalek), Anggraini Mandasari (Kab. Malang), Fitri Eka Palupi (Kab. Probolinggo), Dra. Nanik Lestari (Kota Blitar), Rustina SPd, (Kota Pasuruan) dan Sri Mulyani (Surabaya).

Sebelum pengumuman pemenang pada hari ketiga malam hari, acara sudah dimulai sejak siang pukul 14.00 dan diharapkan berakhir hingga pukul 15.30. Sembilan koreografer yang berlaga pada hari terakhir ini adalah: Rossi Fitria Irawati, SPd (Bondowoso), Sukatno (Pacitan), Yulita Dwi Utari, SPd (Kota Probolinggo), Fahmida Yuga Pangestika (Ponorogo), Evy Setyawati Sukmana, SPd (Pamekasan), Ninik Sulistyawati, SPd (Kota Madiun), Didik Purwanto (Nganjuk), Bagus Aditya Susanto, SI Kom (Gresik) dan dipungkasi dengan penampilan Ambarwati, SSn dari Kota Kediri. (hnr)

In category: Seni Tari
Related Post
no-img
Menyiasati Cerita Panji agar Cocok untuk Anak

Pengantar Buku: “Cerita Panji Ramah Anak” SUATU ketika sejumla...

no-img
Ziarah Abadi buat Profesor Ludruk

Judul buku      : Henricus Supriyanto. Hidup itu Penuh Guyonan Penulis...

no-img
EMAK GUGAT, TEROR KONTEMPLATIF

Catatan Henri Nurcahyo JEMBER: Dody Yan Masfa muncul membawakan monolog ber...

no-img
Belajar Melukis di Kampung Seni

SIDOARJO: Komunitas Seni Budaya BrangWetan punya kegiatan baru. Namanya “...

no-img
Memaknai Wayang dalam Pameran Lukisan Kontemporer di Desa

Catatan Henri Nurcahyo BANYUWANGI: Ini pameran seni rupa (baca: lukisan) ya...

no-img
JELAJAH BUDAYA CANDI BELAHAN

PASURUAN: Selepas dari Candi Gunung Gangsir rombongan Jelajah Budaya Komuni...